Rabu, 21 Desember 2011

Contoh PTK IPA Fisika

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
System pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Perubahan-perubahan pendidikan, masyarakat perguruan tinggi atau masyarakan pendidikan selalu berusaha dalam penemuan baru di bidang ilmu pendidikan dan teknologi pendidian yang akan mebawa pengaruh sangat besar dalam bidang pendidikan. Akibat pengaruh-pengaruh itu maka pendidikan semakin mengalami kemajuan.
Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di sekolah-sekolah talah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode dan peralatan baru yang dapat memberikan semangat belajar bagi muri-murid. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan itu merupakan pembaharuan dalam system pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Pembangunan di bidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia yang sedang membangun
Hal ini sesuai dengan Tap MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN, dalam hubungannya dengan pendidikan disebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti , memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.
Dengan demikian sudah jelas system ini menuntut atau memerlukan kondisional yang baru pula baik sarana fisik atau sarana psikis. Di samping dibutuhkan guru-guru yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadahi juga diperlukan cara-cara bekerja dan sikap yang baru juga peralatan yang lebih lengkap.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber daya tenaga pendidikan, pengembangan/penulisan materi ajar, serta pengembangan paradigma baru dengan metodologi pengajaran.
Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud)
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis penulis mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika   Melalu Metode Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas …………………………..Tahun Pelajaran 2005/2006.”

Download PTK IPA Fisika secara lengkap : disini

0 comments:

Posting Komentar

  ©Template by Blogger. Design By Tips dan Trik Blog