Kamis, 22 Desember 2011

Contoh PTK IPA Biologi

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pengajaran tradisional menitik beratkan pada metode imposisi, yakni pengajaran dengan cara menuangkan hal-hal yang dianggap penting oleh guru bagi murid. Cara ini tidak mempertimbangkan apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai datau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat, dan tingkat kesanggupan/perkembangan, serta pemahaman murid. Tidak pula diperhatikan apakah bahan-bahan yang diberikan itu didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.
Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan MUTU belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan motivasi. Tanpa adanya minat menandakan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Untuk itu, guru harus memberikan suntikan dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.
Berdasarkan pengalaman penulis di lapangan, kegagalan dalam belajar rata-rata dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki dorongan belajar. Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA.
Motivasi tidak hanya menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik, motivasi juga penting dalam menentukan seberapa jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan pembelajaran atau seberapa jauh menyerap informasi yang disajikan kepada mereka. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapan materi itu dengan lebih baik. Tugas penting guru adalah merencanakan bagaimana guru mendukung motivasi siswa (Nur, 2001: 3). Untuk itu sebagai seorang guru disamping menguasai materi, juga diharapkan dapat menetapkan dan melaksanakan penyajian materi yang sesuai kemampuan dan kesiapan anak, sehingga menghasilkan penguasaan materi yang optimal bagi siswa.
Sebagaimana tercantum pada GBRP bahwa pengajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa mampu menerapkan berbagai konsep-konsep IPA untuk meningkatkan kesadaran akan kemajuan Iptek dan kelestarian lingkungan serta kebanggaan nasional. (Depdikbud: 1995: 2).
Dari tujuan mata pelajaran IPA tersebut tampak bahwa siswa diarahkan untuk menguasai konsep-konsep ilmu IPA dan saling keterkaitannya, serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Dengan kondisi tersebut guru sebagai pengajar hendaknya senantiasa berupaya mengubah pandangan siswa yang menganggap bahwa mata pelajaran IPA itu sulit. Untuk itu perlu adanya perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, mengubah strategi mengajar dan memilih metode yang sesuai agar dapat menimbulkan minat dan motivasi untuk belajar.
Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Dalam belajar IPA, secara umum pembentukan konsep merupakan produk eksperimental. Oleh karena itu pembentukan konsep IPA tidak begitu saja dibentuk melalui informasi atau penjelesasan. Konsep tidak dapat begitu saja dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Cara yang paling efektif untuk membentuk konsep IPA adalah melalui pemecahan masalah .
Cara pembentukan konsep secara khusus di atas tertuang dalam kurikulum sekolah dasar yang mengutamakan pengajaran IPA harus dipilih metode yang dapat membangkitkan minat dan mengaktifkan siswa sehingga menimbulkan sikap yang mendukung terhadap proses belajar mengajar, seperti metode eksperimen, demonstrasi dan diskusi. Dengan metode ini diharapkan siswa menguasai konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Dari latar belakang di atas maka penulis dalai penelitian ini mengambil judul “Meningkatkan Mutu Belajar IPA Dengan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) pada Siswa Kelas ……………………………….Tahun Pelajaran ...../.....”.
 Download PTK IPA Biologi secara lengkap : disini


0 comments:

Posting Komentar

  ©Template by Blogger. Design By Tips dan Trik Blog